Cidera yang disebabkan oleh kondisi fisik
melaksanakan tugas sehari-hari Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang semakin
tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Kurangnya daya tahan, kelentukan
persendian, kekuatan otot, dan kelincahan merupakan penyebab utama timbulnya
cedera. Faktor timbulnya cedera salah satunyadikarenakan program latihan
kondisi fisik yang dilakukan tidak sempurna. Oleh karena itu, program latihan
kebugaran jasmani perlu direncanakan secara sistematis. Tujuannya untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kemampuan sistem tubuh. Proses latihan
kebugaran jasmani yang dilakukan secara cermat, kontinue dengan beban yang terus meningkat akan mudah meningkatkan kebugaran jasmani. Hal ini akan menyebabkan
seseorang menjadi terampil, kuat, dan efisien dalam bergerak.Seorang atlet atau
siswa dalam cabang olahraga tertentu perlu memerhatikan ciri khusus olahraga
prestasi agar potensinya optimal. Karakteristik yang berlainan dari setiap
cabang olahraga menuntut komponen kondisi fisik yang memiliki kekhususan dalam
program latihannya. Adapun komponen fisik yang harus dipelihara dan ditingkatkan
dalam program latihan olahraga kebugaran jasmani pada umumnya, antara lain
sebagai berikut:
1. daya tahan umum (general endurance)
2. daya tahan optimal (stamina)
3. kekuatan (strength)
4. kecepatan (speed )
5. kelincahan (agility)
6. koordinasi (coordination)
7. tenaga eksplosif (explosive power )
8. kelentukan ( flexibility)
9. keseimbangan (balance)
10. ketepatan (accuracy).
Kegiatan kesegaran jasmani sangat penting untuk kesehatan, terutama
kesehatan jantung seseorang. Secara teori saat kita berolahraga jantung
akan memompa darah lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan organ atau bagian
tubuh yang sedang beraktifitas. Hal ini akan membuat peredaran darah kita
semakin lancer, jantung lebih kuat, menaikka nsuhu tubuh untuk memudahkan
metabolisme tubuh. Berbagai studi menunjukkan bahwa resiko kematian (mendadak
atau tidak mendadak) berkurang pada yang berolahraga secara teratur.
Menurut dr.Michael Triangto SpKO mayoritas kasus kematian
setelah berolahraga terjadi akibat gangguan irama jantung (aritmia),
gangguan pembuluh darah(kelainan kardiovaskular structural/penyait
jantung koroner) dan stroke. Gangguan irama jantung dan kelainan kardiovaskular akan menyebabkan “Sudden Cardiac Death” yaitu sebagai kematian yang tidak terduga, terjadi secara cepat kurang dari 1 (satu) jam sejak
timbulnya gejala.
Cidera oleh faktor kondisi fisik juga dapat disebabkan akibat kelelahan, kurang fokus, akibat bergadang, kurang darah (anemia) dan berbagai faktor lainnya yang menyebabkan seseorang cidera olahraga karena faktor kondisi fisik. kondisi tubuh yang kurang baik sebaiknya jangan
dipaksakan untuk berolahraga karena jaringan – jaringan tubuh kekurangan sistem
imun dan lemahnya system koordinasi sehingga akan lebih mudah mengalami cedera