Rabu, 18 Mei 2016

pingsan olahraga

PINGSAN
Pingsan adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, biasanya hanya beberapa detik atau menit, karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen. 

a. Penyebab Pingsan adalah  : 

1.         Postural hipotensi adalah suatu kondisi umum. Hal ini terjadi ketika seseorang telah duduk selama beberapa saat dan kemudian tiba-tiba mengalami perasaan pusing ketika berdiri. 
2.         Dehidrasi parah juga menyebabkan pingsan. Hal ini terutama terlihat pada anak- anak yang banyak olahraga di luar ruangan selama musim panas. Hilangnya cairan diterjemahkan kurangnya darah tersedia di otak dan otot. Penurunan volume darah adalah yang menyebabkan pingsan pada anak-anak. 
3.         Anemia adalah suatu kondisi kurangnya salah satu sel darah merah atau hemoglobin. Hal ini menyebabkan kurangnya jumlah oksigen mencapai otak yang menyebabkan pingsan. 
4.         Setiap jenis perubahan irama jantung dapat mengakibatkan fluktuasi dalam jumlah darah yang dipompa ke berbagai bagian tubuh atau yang disebut arrhythmia. Kondisi katup jantung juga dapat menyebabkan arrhythmia, sekali lagi yang dapat menyebabkan perubahan dalam fungsi hati. Ketersediaan oksigen dalam tubuh yang tiba-tiba menurun dapat menyebabkan pingsan. 
5.         Serangan jantung ringan atau segala jenis kematian jantung mendadak juga dapat menyebabkan seseorang pingsan. 
6.         Vasovagal syncope atau neurocardiogenic syncope adalah suatu kondisi di mana penurunan tekanan darah akibat tindakan saraf vagus dan membuat orang pingsan. Hal ini biasanya terlihat ketika seseorang tiba-tiba mendengar berita buruk atau melihat gambar berdarah, dan lainnya. 
7.         Pingsan selama kehamilan juga umumnya terjadi. Ada banyak faktor yang menyebabkan pingsan selama kehamilan. Kurang gizi, anemia, telentang untuk waktu lama, bisa menyebabkan pingsan selama kehamilan.
8.         Penurunan gula darah tiba-tiba menyebabkan penurunan glukosa yang tersedia untuk fungsi otak. Hal ini dapat dilihat pada penderita diabetes yang cenderung overdosis insulin. Jika orang kehilangan dosis, mungkin tergoda mengambil dosis insulin tambahan untuk menebus dosis yang terabaikan. Dalam kasus tersebut, gula darah cenderung tiba-tiba jatuh, dan membuat orang menjadi shock insulin.
9.         Occupational syncope merupakan orang yang pingsan karena pemicu yang merupakan fungsi tubuh normal, seperti batuk, bersin, jatuh dari bangku, mengejan pada saat buang air besar, atau lainnya.
10.      Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh dapat juga membuat seseorang merasa pusing. Ini karena perubahan konsentrasi cairan dalam tubuh dan juga secara langsung mempengaruhi tekanan darah dalam tubuh.
11.      Kadang-kadang, seseorang pingsan sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap beberapa obat atau pengobatan.
b. Gejala-gejala pingsan adalah:

Gejala-gejala pingsan dapat diketahui ketika seseorang mengalami pusing ketika duduk atau berdiri, mual, badan panas, dingin, berkeringat, dan kulit pucat sebelum mereka akan pingsan.

c. Pertolongan ketika ada orang pingsan bisa lakukan beberapa hal berikut :
Langkah pertama yang harus diambil ada yang pingsan adalah:

1.         Mengembalikan kesadarannya dengan memberikan bau-bauan yang menyengat seperti parfum atau minyak kayu putih.
2.         Buat kepalanya lebih rendah dari kaki agar darah bisa mengalir ke otak.
3.         Jika korban pingsan muntah miringkan kepalanya agar jalur pernapasannya bisa lancar kembali.
4.         Jika sudah sadar beri air minum.

Selasa, 17 Mei 2016

PENANGANAN CIDERA

PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA
PRICES (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation, Support)
merupakan salah satu cara menangani cedera olahraga pada jaringan lunak. Metode ini biasanya dilakukan pada kasus sprain dan strain. 5 PRICES tidak boleh dilakukan pada kram otot, patah tulang terbuka, luka terbuka pada kulit, dan korban yang alergi dingin. Berikut adalah rangkaian PRICES:
 ·         Protect (Proteksi) Proteksi bertujuan untuk mencegah cedera bertambah parah dengan mengurangi pergerakan bagian otot yang cedera. Proteksi dapat menggunakan air splint dan ankle brace. 3 Gambar 6. Air splint dan ankle brace4
 ·         Rest (Istirahat) Istirahatkan bagian tubuh yang cedera selama 2-3 hari untuk mencegah cedera bertambah parah dan memberikan waktu jaringan untuk sembuh.2
·          Ice (Pemberian Es) Pemberian kompres es bertujuan untuk mengurangi peradangan. Kompres es akan menyebabkan menyempitnya pembuluh darah pada daerah yang dikompres sehingga mengurangi aliran darah ke tempat tersebut dan meredakan peradangan.2 Berikut adalah cara penggunaan kompres es: o Es ditempatkan dalam kantong dan dibungkus sebelum dipakai. Tidak boleh ada kontak langsung antara es dan kulit o Kompres es pada daerah luka selama 20 menit setiap 2 jam, selama 1-2 hari o Kompres es dihentikan ketika peradangan berkurang. Ciri-ciri adanya peradangan: kemerahan, bengkak, panas, rasa nyeri, dan tidak bisa digerakkan. A B Gambar 7. Kompres es5 8
 ·         Compression (Kompresi) Kompresi bertujuan untuk mencegah pergerakan otot dan juga dapat mengurangi pembengkakkan. 2 Kompresi dilakukan dengan menggunakan elastic bandage atau ankle taping. Dalam melakukan kompresi, harus diperhatikan jangan sampai kompresi terlalu ketat. Gambar 8. Kompresi dengan elastic bandage6 Sebelum dan setelah pembalutan, periksa PMS pada korban, apakah pada ujung tubuh korban yang cedera masih teraba nadi (P, Pulsasi), masih dapat digerakkan (M, Motorik), dan masih dapat merasakan sentuhan (S, Sensorik) atau tidak. Bandingkan pemeriksaan sebelum dan setelah pembalutan. Apabila kondisinya semakin memburuk, maka balutan dilonggarkan. Selain itu, setelah pembalutan perlu juga untuk ditanyakan kepada korban apakah balutan terlalu kencang atau tidak.
 ·         Elevation (Elevasi) Elevasi dilakukan dengan menopang bagian yang cedera dengan suatu benda agar daerah yang cedera lebih tinggi dari permukaan jantung. Elevasi bertujuan untuk mengurangi tekanan dan aliran darah ke daerah cedera serta mengurangi pembengkakkan.2,5 · Support Untuk memberikan support dapat digunakan kinesio tape dan straps. Support bertujuan untuk mencegah pergerakan otot yang berlebihan dan pencegahan cedera berulang.6,7 Gambar 9. Daerah cedera dalam posisi istirahat, dilakukan kompres es, kompresi, dan elevasi5 9 Gambar 10. Kinesio tape dan straps4 Penanganan Cedera Olahraga: Obat-Obatan Obat-obatan yang dapat diberikan untuk mengatasi cedera olahraga diantaranya adalah obat golongan penghilang rasa nyeri (analgesik) dan pereda peradangan (antiinflamasi) seperti NSAID (asam mefenamat, natrium diklofenak, dll) atau dapat juga menggunakan asetaminofen untuk penghilang rasa nyeri jenis lain (panadol, aspirin, dll). Namun perlu diingat bahwa penggunaan obat-obatan ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Pencegahan Cedera Olahraga Cedera olahraga dapat dicegah dengan asupan gizi yang baik, pemanasan dan pendinginan yang cukup. Dalam berolahraga, ketahui jenis dan risiko dari olahraga yang dilakukan. Penggunaan kinesio tape dan straps juga merupakan tindakan pencegahan.
HARM adalah hal-hal yang harus dihindari pada cedera olahraga untuk mencegah cedera yang lebih parah.
 HARM merupakan singkatan dari Heat (panas), Alcohol (alkohol), Running (berlari), Massage (pijat).