Rabu, 06 April 2016

cidera disebabkan oleh Faktor Cooling down

  Faktor Cooling down
Pendinginan-down Diperdebatkan kurang dimanfaatkan dari dua, pendinginan-down yang tidak kalah penting dari pemanasan. Cool-down Latihan ini memungkinkan jantung untuk kembali ke kecepatan normal secara bertahap, adrenalin lebih rendah dan asam laktat tingkat mantap. Cool-down latihan termasuk peregangan disesuaikan mirip dengan joging pemanasan (tanpa mana otot-otot dapat dengan cepat menjadi kaku, berpotensi menyebabkan cedera jika diberikan lagi tanpa hati-hati), lembut dan berjalan (baik yang bekerja untuk mengembalikan proses sirkulasi tubuh dan temperatur kembali normal pada tingkat santai untuk menghindari pingsan dll)
Tidak ada rezim pemanasan atau pendinginan dapat menjamin bebas kecelakaan sesi pelatihan. Untuk masalah daerah, mungkin mempertimbangkan olahraga mendukung sebagai mitra untuk kegiatan pemanasan dan pendinginan. Dimana cedera olahraga yang bersangkutan, menggunakan akal sehat. Ada beberapa olahraga nyeri mendukung dan latihan persiapan tidak bisa membantu. Jika khawatir tentang masalah cedera atau kesehatan, selalu mencari pendapat medis profesional.
Saat kita berolahraga, otot yang bekerja akan meningkatkan kecepatan metabolismenya untuk berusaha memenuhi kebutuhan akan energi. Dari berbagai jenis metabolisme yang terjadi dalam otot, metabolisme yang dapat menghasilkan energi paling cepat adalah metabolisme yang tidak menggunakan oksigen.
Namun di lain pihak, metabolisme jenis ini akan menghasilkan sisa metabolisme berupa asam laktat. Penumpukan asam laktat di dalam otot ini adalah salah satu hal yang menyebabkan timbulnya rasa lelah pada otot. 
Dengan melakukan pendinginan, penumpukan asam laktat paska latihan akan berkurang. Kontraksi otot ringan yang terjadi pada saat kita melakukan pendinginan, akan membantu otot memompa aliran darah yang akan membawa asam laktat 'keluar' dari otot.
Saat berolahraga, tubuh kita juga akan merespon dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Hal ini terjadi untuk meningkatkan penghantaran oksigen dan bahan bakar metabolisme ke otot-otot yang bekerja dan seluruh tubuh. Saat kita selesai berolahraga, maka frekuensi denyut jantung dan tekanan darah ini secara alami akan kembali turun. 
Namun penurunan ini tidak boleh terjadi secara terlalu cepat karena akan memberi dampak yang buruk bagi kesehatan jantung, atau bahkan dapat membahayakan sesorang yang memang sebelumnya mengalami masalah jantung. Di sinilah pendinginan memgang peranannya. 

Dengan pendinginan, kita akan menurunkan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah secara lebih bertahap. Hal ini membantu Anda mendapatkan kembali kondisi tubuh yang maksimal setalah berolahraga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar